Skip to main content

Apa Itu Earning Per Share (EPS) atau Laba per Saham?

Halo semuanya,

Jumpa lagi dengan Ratih di Mommy Belluga Investing. Hari ini kita akan membicarakan soal EPS, earning per share atau dalam Bahasa Indonesia, Laba per saham. 

Disclaimer ya, ini post ini posting blog amatir dengan riset amatir. Tujuannya buat mendokumentasikan penjalanan saya untuk belajar mengenai investasi saham dari awal. Kalau ada yang punya masukan, silakan tulis di komen. Apa yang saya kemukanan di blog ini jangan dianggap sebagai nasehat keuangan.  Situasi saya mungkin berbeda dengan teman – teman, dan saya juga baru belajar.

Versi video dari blog ini bisa diakses di YouTube melalui link ini: https://youtu.be/bRRhMti2vWg


Earning per share atau EPS dalam Bahasa Indonesia adalah Laba per saham. Dihitung dengan cara membagi Laba total dengan jumlah saham yang beredar. Laba per saham ini saya pakai sebagai ukuran seberapa menguntungkan perusahaan ini. Logikanya, makin besar EPS-nya, perusahaannya makin bagus.

Bagaimana saya menilai perusahaan dengan menggunakan EPS? 

Ada 2 cara:
  1. dengan membandingkan perolehan EPS suatu perusahaan dari tahun ke tahun.
  2. dengan mengadu EPS satu perusahaan dengan saingannya
EPS Indofood CBP 2011-2019

Okay, studi kasus. Mari kita pelajari EPS-nya Indofood ICBP. Perusahaan yang sedang saya incar untuk dibeli setelah punya cukup dana.


Ini grafik Earning per Share atau Laba per saham Indofood CBP dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2019. Kita lihat di Laba per saham Indofood meningkat secara teratur dari tahun 2011.

EPS Indofood CBP vs Mayora 2011-2019



Ini grafik Earning per Share atau Laba per saham Indofood CBP dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2019 dibandingkan dengan Laba per saham perusahaan saingannya, Mayora dari tahun 2012 sampai dengan 2019. Data ini disarikan dari Laporan Keuangan masing – masing perusahaan. Sayangnya, kita hanya punya akses untuk mayora dari tahun 2012.

Catatan ya, saingan sebenarnya dari Indofood itu lebih tepatnya adalah Wings Group ya, produsen Mie sedap. Menurut analisis dari CDMI Consulting Research, Mie Sedap mulai bersaing ketat dengan Indomie. 
Bahkan penjualannya mulai mengalahkan brand Indofood CBP lainnya seperti Supermie, Sarimie, dan Pop Mie. Ini berdasarkan penelitian dari CDMI Consulting Research antara tahun 2014 sampai dengan 2018.
 
Sayangnya Wings group adalah private company, dan data keuangannya tidak tersedia secara public, jadinya gak bisa membandingkan. Mayora saya pilih karena dari segi pasar dan produk agak dekat dengan ICBP. Mayora memproduksi bengbeng dan snack2 beken lainnya seperti choki – choki. Dan ada produk mie juga, yang bersaing dengan pop mie dari Indofood CBP, yaitu mie gelas.

Di grafik di atas, kita bisa melihat kalau Laba per sahan Mayora juga meningkat secara teratur, walau angkanya masih jauh di bawah Indofood CBP. 
Di tahun 2012, Laba per saham Indofood sudah hampir mencapai 200 rupiah per saham, sementara Mayora di tahun 2019 belum juga mencapai 100 rupiah per saham. Jadinya jauh di bawah Indofood. Tapi sama – sama naik secara teratur.

Kita ringkas ya, Earning per share atau EPS dalam Bahasa Indonesia adalah Laba per saham.Dihitung dengan cara membagi Laba total dengan jumlah saham yang beredar. Laba per saham ini saya pakai sebagai ukuran seberapa menguntungkan perusahaan ini. Logikanya, makin besar EPS-nya, perusahaannya makin bagus.

Jadi kesimpulan post kita kali ini, laba saham Indofood CBP meningkat stabil. Dan labanya jauh di atas kompetitornya Mayora. Kali ini kita membahas satu Mayora. Lain kali mungkin kita bisa bandingkan dengan competitor lainnya.

Terima kasih banyak sudah membaca, ikutin terus perjalanan saya untuk belajar investasi, ya. Sampai ketemu di postingan selanjutnya.





Comments

Popular posts from this blog

Bedah Portfolio Saham 1

Halo semuanya, jumpa lagi dengan saya Ratih, di Mommy Belluga Investing. Kali ini saya akan melakukan bagi portfolio saya. Tujuannya: Sebagai dokumentasi perjalanan saya berinvestasi Agar, mengumpulkan saran2 dan tips-tips dari master-master investor di kebetulan membaca blog ini. Ini saya jujur2an, saya berharap semoga nanti portfolio ini terus berkembang. Versi video dari blog ini, "Bedah Portfolio Saham 1 (Bonus Perbandingan dengan Reksadana Index)" bisa diakses di YouTube: https://youtu.be/hUN85QmkF3A Portfolio  Jadi, singkat cerita, di atas ini penampakan portfolio saya, sampai dengan 19 November 2020, yaitu saat blog ini disiapkan. Portfolio vs Biaya Saya plot di grafik di bawah: Garis merah dan tebal itu adalah portfolio saya Garis biru adalah biaya yang saya keluarkan. Jadi kalo portfolio saya diatas garis biru, berarti saya masih untung, kalo dibawah, saya rugi. Kalo dilihat di awal-awal saya beli saham, nilai portfolio saya di bawah biaya. Tapi karena saya belinya,

Kupas Saham - Saham ASTRA: ASII, AUTO, ASGR, & AALI

Halo semuanya, kembali lagi bersama saya Ratih di Mommy Belluga Investing.  Hari ini saya bahas beberapa saham di Bursa Efek Indonesia yang ada kata ”Astra” nya. Saham saham itu antara lain: Astra International (ASII),  Astra Otoparts (AUTO),  Astra Graphia (ASGR),  Astra Agro Lestari  (AALI) Dari analisa sederhana saya, saya ketemu: Keempat perusahaan ini tidak pernah merugi, di 10 tahun belakangan.  3 dari empat perusahaan ini, lumayan tahan krisis.  Saat krisis, sepertinya pasar tetap melakukan pembelian kendaraan, akan tetapi menunda servis dan pembelian suku cadang.  ASII sepertinya patut saya pertimbangkan untuk dibeli. Bagaimana saya bisa sampai ke kesimpulan ini, simak analisa saya lebih lanjut. Ohya, jangan lupa subscribe dan like ya, supaya saya lebih bersemangat lagi untuk membuat konten – konten seperti ini.  Subscribe ke channel Telegram saya untuk info blog dan video ter-up to date:  https://t.me/MommyBellugaInvesting Versi video dari blog ini bisa diakses di YouTube mela

Kenapa SRIL Pelit Dividen?

Halo semuanya, jumpa lagi dengan saya Ratih, di Mommy Belluga Investing. Kali ini kita akan membahas, kenapa SRIL pelit dividen? Posting kali ini terinspirasi dari seri video 100 ribu saya sebelumnya, ini link-nya . Di posting itu saya ketemu walau laba SRIL cenderung terus meningkat, tapi dividen-nya segitu2 saja, malah cenderung makin kecil. Di posting kali ini saya telusuri dan plot angka – angka di laporan finansial SRIL dari tahun 2015 sampai dengan 2019 untuk menemukan, kenapa SRIL pelit dividen? Subscribe ke channel Telegram saya untuk info blog dan video ter-up to date:  https://t.me/MommyBellugaInvesting    Versi video dari blog ini bisa diakses di YouTube melalui link ini:  https://youtu.be/jPSryA_8lUw Gambaran Umum SRIL adalah kode saham PT Sri Rejeki Isman Tbk atau lebih populer dikenal sebagai Sritex. Sritex bergerak di adalah perusahaan tekstil dari hulu ke hilir. Lini usahanya mulai dari Pemintalan (Spinning), Penenunan (Weaving), Finishing, dan Garment. Perusahaan ini