Halo semua, kembali lagi bersama saya, Ratih di mommy belluga investing.
Akhir-akhir ini santer di timeline saya tentang penggabungan bank bank syariah pelat merah, yaitu Bank Rakyat Indonesia BRIS, BNI Syariah, dan Mandiri Syariah. Karena penasaran, saya berusaha analisa kinerja mereka dan saya bikinkan ranking.
Begini hasilnya:
- BNI Syariah,
- BRIS
- Mandiri Syariah.
Kenapa saya merangkingkannya seperti itu? Kalo tertarik, silahkan baca terus posting ini untuk detail analisanya
Subscribe ke channel Telegram saya untuk info blog dan video ter-up to date: https://t.me/MommyBellugaInvesting
Versi video dari blog ini bisa diakses di YouTube melalui link ini: https://youtu.be/-95CvfeQUnY
Metode Pe-rangking-an ala saya
Untuk menilai kinerja ketiga bank ini saya memakai bebarapa ukuran kesehatan bank, dan profitabilitasnya:
Pendapatan (Earnings history) ini saya akan coba lihat bagaimana pertumbuhan laba ketiga bank ini.
Net interest margin (NIM): Kalau di Bank non-Syariah, net interest margin secara pengertian sederhana saya adalah, selisih antara bunga pendanaan dengan bunga yang diberikan ke simpanan. Kalau di Bank biasanya bunga pinjaman lebih tinggi dari bunga tabungan atau deposito. Selisih bunga pinjaman terhadap bunga tabungan tersebut akan jadi pendapatan bank.
Non-performing Financing Netto (NPF) : Secara singkat, NPF adalah rasio dari jumlah pendanaan bermasalah terhadap pendanaan total. Pendanaan ini, biasanya karena telat bayar bahkan sampai gagal bayar.
Rasio Kecukupan Modal / Capital Adequacy Ratio (CAR): pengertian saya adalah jumlah cash yang bank miliki terhadap kewajibannya. Kewajiban dalam hal ini jumlah tabungan dan deposito di bank. Sebagai contoh, Bank harus punya cukup cadangan modal untuk melayani nasabah yang mau melakukan penarikan.
Terakhir Akses ke Milineals adalah seberapa mudah akses ke kalangan investor seperti saya untuk bisa jadi bagian pemilik bank. Dalam hal ini sebagai pemegang saham.
Nah, sekarang metoda penilaiannya telah jelas, mari kita lihat satu persatu
LABA: Makin tinggi makin bagus
Di grafik ini saya plot laba dari ketiga bank Syariah dari tahun 2011, hampir 9 tahun terakhir. Disini kita lihat Laba BNI Syariah stabil sekali, dan cenderung meningkat, bahkan makin cepat di 5 tahun terakhir. Untuk ini saya kasi tiga bintang untuk BNI Syariah. Kemudian, BRI Syariah juga lumayan stabil, akan tetapi lebih cenderung mendatar, saya kasi skor dua bintang. Terakhir Mandiri Syariah, yang lumayan liar pergerakannya. Bahkan sempat merugi di tahun 2016. Untuk ini saya kasi skor 1 bintang.
NIM: Makin tinggi makin bagus
Kemudian mari kita lihat rasio imbal balik dari ketiga bank ini. Dimana rasio imbal balik ini adalah selisih keuntungan pendanaan dan biaya tabungan. Disini angka makin tinggi makin bagus. Kita lihat di grafik, BNI Syariah memiliki NIM paling tinggi, walaupun cenderung menurun 5 tahun terakhir ini. Karena tertinggi saya kasi skor 3 bintang. Di tempat kedua adalah Mandiri Syariah, saya kasi skor 2 bintang, dan yang paling rendah adalah BRI Syariah, saya kasi skor 1 bintang.
NPF-Neto : Makin kecil makin bagus
Di grafik ini adalah grafik prosentase pendanaan bermasalah, dari total pendanaan bank ke usaha-usaha. Untuk ukuran bank sehat, makin kecil makin bagus. Dimana artinya, resiko gagal bayar makin berkurang.
Kita lihat lagi, BNI Syariah dalam pendapat saya masih lebih unggul dari 2 bank lainnya, dimana NPF lumayan stabil di sekitar 1.5%. Untuk ini saya kasi skor 3 bintang.
Kemudian, Mandiri Syariah, saya kasi skor 2 bintang walaupun NPF mandiri lebih rendah dari BNI Syariah di 2019. NPF mandiri, sempat membumbung tinggi antara 2012 sampai 2014. Yang akhirnya menurun 5 tahun terakhir.
Terakhir adalah BRI syarian dengan 1 bintang. Ini saya agak khawatir karena trend NPF nya meningkat. Di 2019 sepertinya bisa dikurangi secara drastis, tapi masih jauh lebih tinggi dari dia bank saudaranya. Semoga di tahun-tahun mendatang akan terus menurun.
Rasio Kecukupan Modal (CAR): Makin tinggi makin bagus
Disini saya plot rasio kecukupan modal dari ketiga bank Syariah. Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio, singkatnya CAR. Intinya, CAR adalah cadangan modal yang di sediakan oleh bank, untuk jaga diri dari kemungkinan rugi dari pendanaan-pendanaanya, atau kewajiban kepada nasabah deposito.
Akhirnya disini BRI Syariah, sempat rangking 1 yah. Karena memiliki CAR yang paling tinggi. Ini juga ada kaitannya dengan NPFnya yang tinggi. Jadi cadangan modalnya juga harus relatif lebih tinggi.
Kemudian, di posisi kedua ditempati oleh BNI Syariah, dimana CAR nya lumayan stabil selama 9 tahun terakhir antara 15-20 persen. Untuk ini saya kasi skor 2 bintang. Terahir adalah Mandiri Syariah, dimana CAR nya antara 11 – 16%, paling rendah diantara ketiga bersaudara. Untuk ini saya kasi skor 1 bintang.
Sebagai kesimpulan, menurut saya BNI Syariah mempunyai kenerja paling bagus diantara 3 bersaudara yang saya coba Analisa disini. BNI Syariah paling tinggi di skor pendapatan, imbal hasil (NIM), kaling kecil di pendanaan bermasalah. Total nilai BNI Syariah adalah 11 bintang. Urutan kedua ditempati BRI Syariah. Satu hal yang bikin BRI Syariah mendapat extra 3 bintang adalah dia terdaftar di bursa efek. Karena terdaftar investor kecil seperti saya punya kesempatan untuk jadi salah satu pemilik BRI Syariah. Hall ini tidak bisa dilakukan untuk kedua saudaranya yang lain.
Paling belakang adalah Mandiri Syariah dengan 6 bintang.
Sekian sekilas Analisa saya tentang bank Syariah yang sebentar lagi bergabung menjadi satu. Kalo ada kesalahan dan ketidak akuratan mohon dimaafkan, dan jangan ragu untuk memberi tau saya di komentar.
Terima kasih sudah membaca posting ini, jangan lupa untuk subscribe supaya saya lebih bersemangat membuat konten – konten seperti ini. Sampai jumpa di posting selanjutnya.
Comments
Post a Comment