Skip to main content

Kapan Siap Beli Saham? Cara Kami Mengatur Keuangan Supaya Siap Investasi Saham

Halo semuanya, jumpa lagi dengan saya Ratih, di Mommy Belluga Investing.

Di posting sebelumnya kita sudah menemukan kalau investasi di saham bagus. Investasi saham BBRI itu lebih menguntungkan daripada deposito. Tapi saham itu naik turunnya cepet dan bisa gila2an, pasar itu saya rasa lebih sering tidak rasional. Saya gak siap ngeliat dana saya ada potensi buat hilang. 

Di blog ini saya akan bagi bagaimana kami, saya dan suami, menyiapkan diri secara mental dan tentunya finansial untuk investasi saham. Intinya bagaimana cara kami investasi saham dengan duit sedingin es krim. Bagaimana cari kami tahu dan menyisihkan duit sedingin es krim, silakan baca blog ini sampai selesai.

Disclaimer ya, ini blog amatir dengan riset amatir. Tujuannya buat mendokumentasikan penjalanan saya untuk belajar mengenai investasi saham dari awal. Kalau ada yang punya masukan, silakan tulis di komentar. Apa yang saya kemukanan di posting dan keseluruhan ini jangan dianggap sebagai nasehat keuangan. Mohon melakukan risetnya sendiri sebelum membuat keputusan keuangan dan investasi. Saya rencananya akan membeli saham dan pegang selama masih masuk akal. Jadi bagi yang jual beli saham atau trading, mungkin apa yang saya kemukakan di posting akan kurang sesuai. Tapi kalau tertarik, silakan baca sampai selesai.

Versi video dari blog ini bisa diakses di YouTube melalui link ini: https://youtu.be/4hMEGGn2u_s

Siapkan 6 Bulan Dana Darurat

Pertama - tama, pastikan punya 6 bulan dana darurat.
Gimana caranya menghitungnya:
  1. Hitung pengeluaran per bulan, sewa rumah, makan, uang sekolah anak, biaya transportasi, komunikasi, sosialisasi, dsb.
  2. Dikalikan 6
  3. Lacak pengeluaran per bulan se detail mungkin. Makin akurat, makin bagus. Gimana cara kami menyisihkan untuk dana darurat, simak terus sampai habis. Kami akan bahas di bawah.
  4. Simpan di tempat yang tidak gampang dijangkau tapi bisa dicairkan dengan segera jika perlu. Misalnya: tabungan yang tidak ada kartu ATM dan kartu debit-nya; hindari deposito yang mengenakan denda untuk pencairan sebelum jatuh tempo. Silakan atur dan cari tahu sendiri, kita bisa seberapa disiplin dalam berbelanja jadi tahu dana darurat bisa disimpan di mana.
Deposito

Bagi saya, punya deposito ini untuk kesehatan mental. Sisihkan uang supaya bunga deposito bisa beli setidak-tidaknya satu lot. Satu lot saham bisa puluhan ribu saja. Jangan meremehkan kekuatan uang puluhan ribu. Jangan mau kaya mendadak, sisihkan pelan-pelan. Jadi kalau pasar terjun bebas, kita tidak panik jual dan tidak stress karena masih ada dana di deposito dan dana darurat. Kalau kita tidak panik, kita bisa mengabaikan fluktuasi jangka pendek harga saham.

Kita bisa lihat grafik di atas sebagai ilustrasi. Misalnya kita punya deposito Rp 50 juta rupiah. Kalau bunganya 5% per tahun, tiap tahun-nya kita mendapat bunga Rp 2.5 juta rupiah. Sekitar Rp 200 ribuan per bulan. Uang 200 ribu rupiah ini yang kita pakai untuk beli saham tiap bulannya.

Kalau di grafik, kita lihat modal beli saham ini sebagai garis tipis biru. Sekali lagi, kita mau investasi, bukan mau kayak mendadak. Kalau kaya mendadak dengan cara ini, itu bonus. Yang penting kalau harga saham sampai turun drastis kita tidak panik karena masih ada bantalan, uang di deposito dan bunga deposito yang kita terima tiap bulan.

Alur Keuangan Keluarga Kami

Catatan penting: saya dan suami setuju dengan alur ini. Kami juga membicarakan soal keuangan secara terus menerus. Untuk saat ini, alur ini yang kami rasa cocok dengan kami. Mohon bicarakan keuangan keluarga dengan terbuka dengan pasangan. Tidak ada satu metode yang terbaik dan pasti cocok untuk semua keluarga. Alur di bawah bisa dimodifikasi sesuai dengan kondisi keuangan. 


Gaji --> Dana Darurat & Biaya Hidup
Semuanya dimulai dari gaji. Untuk saat ini kami berdua masih memiliki pekerjaan penuh waktu dan masing - masing masih berpenghasilan. Hal pertama yang kami lakukan begitu kami menerima gaji adalah menyisihkan sebagai dana darurat, sebelum kami alokasikan ke hal lain. Kemudian sisanya baru bisa dipakai sebagai biaya hidup. Agar tidak di sentuh-sentuh tangan gatal, saya taruh di rekening terpisah yang tidak ada biaya admin nya. Contoh rekening tabungan yang namanya tabunganku yang ada di berbagai Bank. Silakan pilih di Bank favorit anda. Hal ini terus saya lakukan bulan ke bulan, sampe saldonya sebesar 6x biaya hidup terpenuhi. Kedua alokasi diatas termasuk duit panas jadi saya taruh di kolom merah di grafik di atas. 


Deposito
Setelah dana darurat terpenuhi, maka gaji di alokasikan ke tabungan yang tujuan nantinya untuk di depositokan. Depositonya di bangun terus, sampai bunga per bulan nya sampai cukup untuk beli satu lot saham. Saya tempatkan deposito ini di kolom kuning, yang hangat.

Bunga Deposito
Bunga dari deposito ini, saya taruh di kolom hijau saya belikan saham secara berkala. Karena dipegang dalam waktu lama, sahamnya menghasilkan dividen. Saya berusaha pilih saham - saham yang menghasilkan dividen.

Saham dan Dividen
Dividen ini kalo sudah cukup, saya belikan saham lagi. Jadi saham dan dividen ini saya tempatkan di kolom biru di grafik, super dingin, sedingin es krim.

Dengan melihat cara alokasi keuangan seperti ini, kecil sekali kemungkinan saya punya dana dingin dalam jumlah besar seketika. Dengan dana dingin yang sedikit - sedikit, yang bisa saya lakukan cuma investasi secara super hati – hati dan berkala. Kalau saya berkeyakinan, jangan pernah meremehkan uang seberapa kecil-pun itu. Saya yakin, dia bisa jadi besar dan memberi manfaat kalau dibiarkan berkembang di tempat yang tepat.

Selain membeli saham langsung, ada juga pilihan yang lebih lain, yaitu beli reksadana. Tapi karena topiknya cukup besar, saya bahas di posting lain nanti. 

Kesimpulan

Mempersiapkan untuk investasi saham saya rasa lebih berat di persiapan mentalnya daripada persiapan fiansial. Terutama dalam hal mengenali mana uang panas dan mana uang dingin dan menemukan pengaturan yang paling pas untuk keluarga kita. 
Teruslah disiplin mencatat pengeluaran, disiplin menyisihkan uang di awal bulan, jangan tunggu sisa akhir bulan, lebih sering tidak ada sisa. Godaan ada di mana – mana. Berapapun dana ada yang ada kemungkinan habis.

Jangan pernah meremehkan uang seberapa kecil-pun itu. Saya yakin, dia bisa jadi besar dan memberi manfaat kalau dibiarkan berkembang di tempat yang tepat. Di posting - posting ke depan, sebagai proses belajar, saya berencana akan mengetes keyakinan saya ini. Apa hasilya, kita tunggu saja di posting - posting selanjutnya. Kalo tertarik, silakan subscribe blog ini. 

Terima kasih banyak sudah membaca, ikutin terus perjalanan saya untuk belajar investasi, ya. Sampai ketemu di postingan saya selanjutnya.











Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bedah Portfolio Saham 1

Halo semuanya, jumpa lagi dengan saya Ratih, di Mommy Belluga Investing. Kali ini saya akan melakukan bagi portfolio saya. Tujuannya: Sebagai dokumentasi perjalanan saya berinvestasi Agar, mengumpulkan saran2 dan tips-tips dari master-master investor di kebetulan membaca blog ini. Ini saya jujur2an, saya berharap semoga nanti portfolio ini terus berkembang. Versi video dari blog ini, "Bedah Portfolio Saham 1 (Bonus Perbandingan dengan Reksadana Index)" bisa diakses di YouTube: https://youtu.be/hUN85QmkF3A Portfolio  Jadi, singkat cerita, di atas ini penampakan portfolio saya, sampai dengan 19 November 2020, yaitu saat blog ini disiapkan. Portfolio vs Biaya Saya plot di grafik di bawah: Garis merah dan tebal itu adalah portfolio saya Garis biru adalah biaya yang saya keluarkan. Jadi kalo portfolio saya diatas garis biru, berarti saya masih untung, kalo dibawah, saya rugi. Kalo dilihat di awal-awal saya beli saham, nilai portfolio saya di bawah biaya. Tapi karena saya belinya, ...

Kupas Kinerja Saham Unilever dan United Tractors

Halo semuanya, kembali lagi bersama saya Ratih di Mommy Belluga Investing. Kali ini saya akan bahas dua saham yang sering muncul di timeline saya. Kebetulan kedua kode saham ini mulai dengan huruf U, yaitu: Unilever Indonesia dengan kode UNVR,  United Tractors dengan kode UNTR. Secara ringkas, saya rasa kedua saham ini memiliki kinerja yang bagus, yaitu: Mereka tidak pernah merugi 10 tahun terakhir,  Mereka rajin membagikan dividen,  Tapi ada dua hal yang bikin saya berpikir dua kali untuk kedua saham-saham ini: Harga UNTR yang di atas kemampuan budget saya, jadi saya harus benar – benar yakin dulu.  UNVR atau Unilever konsisten membagikan hampir seluruh labanya sebagai dividen, yang membuat saya merasa ini perusahaan ga akan berkembang. Bagaimana saya sampai ke kesimpulan di atas, ikuti terus analisa saya di posting saya kali ini: Ohya, jangan lupa subscribe dan like ya, supaya saya lebih bersemangat lagi untuk membuat konten – konten seperti ini.  Subscribe ke...

Apa itu Dividen?

Halo semuanya, jumpa lagi di Mommy Belluga Investing. Di blog sebelumnya saya sempat menyebut bahwa tidak semua pendapatan perusahaan dibagi ke pemilik/pemegang saham. Bagian yang di bagikan itu disebut sebagai dividen. Hari ini kita akan membicarakan soal Dividen. Apa itu dividen? Seperti sebelumnya, saya akan membagi pengertian sederhana dari dividen, apa arti dividen bagi saya saat ini, dan kita akan studi kasus; membandingan perolehan dividen dua perusahaan.  Kali ini dua perusahaan itu adalah BRI dan PT Bank Rakyat Indonesia atau kode sahamnya BBRI & Telkom, PT Telkom Indonesia atau kode sahamnya TLKM.                      Disclaimer ya, ini blog amatir dengan riset amatir, tujuannya buat mendokumentasikan penjalanan saya untuk belajar mengenai investasi saham dari awal. Kalau ada yang punya masukan, silakan tulis di komentar. Apa yang saya kemukanan di blog ini jangan dianggap sebagai nasehat keuangan. Saya rencanany...