Halo semuanya, jumpa lagi dengan saya Ratih, di Mommy Belluga Investing.
Di posting sebelumnya saya sempat menyinggung kalau saya tetap investasi saham walau prosentase dividen saham lebih kecil daripada prosentase bunga deposito. Di posting sebelumnya saya juga sempat membandingkan lebih untung mana, taruh uang di deposito atau di saham. Di posting ini saya akan membandingan prosentase dan nilai riil dividen saham vs prosentase bunga deposito. Ini memang keliatannya simple banget ya, tapi pernah kah terpikir kan untuk benar – benar melacak dan membandingkan?
Saya hitungkan di posting kali ini supaya anda sekalian tidak perlu menghitung lagi. Saya akan pakai data saham Bank BRI atau BBRI. Saya berkeyakinan, kalau investasi jangan pakai perasaan, tapi hitung dan lihat angkanya.
Disclaimer ya, ini blog amatir dengan riset amatir. Tujuannya buat mendokumentasikan penjalanan saya untuk belajar mengenai investasi saham dari awal. Kalau ada yang punya masukan, silakan tulis di komentar. Apa yang saya kemukanan di posting dan keseluruhan ini jangan dianggap sebagai nasehat keuangan. Mohon melakukan risetnya sendiri sebelum membuat keputusan keuangan dan investasi. Saya rencananya akan membeli saham dan pegang selama masih masuk akal. Jadi bagi yang jual beli saham atau trading, mungkin apa yang saya kemukakan di posting akan kurang sesuai. Tapi kalau tertarik, silakan baca sampai selesai.
Versi video dari blog ini bisa diakses di YouTube melalui link ini: https://youtu.be/Lou7kizkxHA
Studi Kasus: Deposito (Bunga 5%) vs Dividen BBRI, Periode 2013-2019
Sekarang kita coba studi kasus, kita bandingkan skenario satu, kalau Deposito Rp 50 juta di Bank dengan prosentase 5%. Skenario kedua, kita lacak prosentase dividen per tahun dari saham BBRI selama 6 tahun dari tahun 2013 sampai dengan 2019. Data dividen BBRI diambil dari website BRI dan data harga saham diambil dari POEMS.
Deposito 2013 - 2019
Kita lihat, kalau deposito dengan bunga 5%, dari tahun pertama, tahun 2013, sampai dengan tahun terakhir, tahun 2019; bunga per tahun-nya kalau 5% akan tetap di Rp 2.5 juta. Tidak berubah. Kalau kita jumlahkan bunga deposito dari tahun 2013 sampai dengan 2019, jadinya Rp 17.5 juta.
Melacak % Dividen BBRI 2013-2019
Sekarang kita lanjut dengan prosentase Dividen BBRI terhadap harga saham-nya, atau pay out ratio-nya. Misalnya kita investasikan Rp 50 juta di saham BBRI di tahun 2013, sama dengan jumlah dana yang kita simpan di deposito di atas.
Sekilas, kita bisa lihat kalau prosentase dividen terhadap harga saham, atau dividen yield-nya 3 dan 4% dari harga saham di tahun itu. Ini artinya dia selalu di bawah 5%, di bawah deposito.
Nilai Riil Dividen BBRI
Coba kita liat nilai riil-nya. Di tahun 2013, dividen-nya kurang dari 2 juta. Masih kurang dari bunga bunga deposito yang 2.5 juta per tahun. Nilai riil dividen naik sedikit demi sedikit tiap tahunnya, tapi sampai tahun ketiga, yaitu tahun 2015 masih di bawah bunga deposito yaitu 2.5 juta rupiah.
Di tahun keempat, tahun 2016, barulah nilai riilnya melampaui dari bunga deposito sampai dengan tahun 2019.
Kalau kita hitung secara kumulatif, jumlahkan semua dividen dari tahun 2013 sampai 2019, nilainya mencapai 23.2 juta rupiah. Angka riil dividen lebih tinggi 5.7 juta rupiah daripada bunga deposito.
Walau prosentasenya keliatan selalu di bawah 5%, kenapa nilai riilnya bisa lebih tinggi? Jawabannya karena saham BBRI naik terus dan bahkan lebih dari 3 kali lipat di tahun 2019. Saham yang nilainya 50 juta rupiah di tahun 2013 itu sudah jadi 153 juta rupiah di tahun 2019. 5% dari 50 juta rupiah itu lebih kecil nilai riilnya daripada 4% dari 153 juta rupiah.
Di posting sebelumnya, saya membahas mengenai perbandingan dari menyimpan dana di deposito dengan investasi saham.
Ringkasan
Okay, ini saya ringkas, perbandingan antara prosentase dan nilai riil dari bunga deposito vs dividen saham.
Intinya, walaupun prosentase dividen di tahun itu lebih kecil daripada prosentase bunga deposito, nilai riil-nya belum tentu lebih kecil. Skenario di layar ini membuktikan. Pelajaran, jangan hanya lihat prosentase, tapi hitung, lihat nilai riil-nya dan bandingkan. Kalau investasi jangan pakai perasaan, tapi hitung dan lihat angkanya. Saya hitungkan di sini supaya anda sekalian tidak perlu menghitung lagi.
Ini salah satu kelebihan beli saham trus pegang dalam jangka waktu lama. Tapi catatan ya, ini saham BBRI, saham yang kinerjanya bagus. Tapi banyak saham yang kinerjanya gak bagus. Bukannya malah untung, kita bisa rugi. Itu juga kenapa kita perlu riset dan hati – hati sekali dalam memilih saham. Pahami perusahaannya dengan baik sebelum investasi.
Terima kasih banyak sudah membaca, ikutin terus perjalanan saya untuk belajar investasi, ya. Sampai ketemu di postingan saya selanjutnya.
Comments
Post a Comment