Halo semuanya, jumpa lagi dengan saya Ratih, di Mommy Belluga Investing.
Ini video spesial yang tayang tengah minggu.
Posting ini diinspirasi dari video sebelumnya tentang punya uang Rp 100 ribu beli saham apa sekarang. Di posting itu, kami plot dividen BJTM, BFIN, & SDRA dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019.
Dari situ, sepertinya kami bisa bikin prediksi, tahun 2020 dividen-nya jadi berapa. Catatan ya, dividen tahun 2020 akan dibagikan tahun 2021.
Kali ini saya seharusnya bahas dua lagi, akan tetapi IKBI sepertinya delisted, jadi tinggal satu perusahaan saja, yaitu SDRA. Agar pembahasannya tidak kesepian dan SDRA tidak jadi anak terlantar, saya akan sandingkan SDRA dengan BJTM dan BFIN yang sudah saya bahas sebelumnya. Kebetulan juga, ketiga perusahaan ini bergerak di bidang finansial.
Dari kompilasi data di video - video sebelumnya, kami jadi tahu dua hal yang diperlukan untuk memprediksi dividen tahun yang sedang berjalan. Yaitu, pay-out ratio atau prosentase dividen dari EPS atau laba per saham; dan, laba per kuartal di tahun berjalan.
Prediksi Dividen BJTM, BFIN, & SDRA 2021
Nah di grafik ini saya gambarkan prediksi dividen dari pendapatan 2020, yang akan dibagikan di 2021. Saat video ini tayang, kita sudah akan ada di akhir Januari 2021.
Prediksi saya cantumkan sebagai noktah tebal kekuningan. Disamping itu, saya juga cantumkan sejarah dividen kumulativ nya sebagai noktah tebal dengan garis tebal. Sebagai perbandingan, saya juga cantumkan EPS sebagai garis tipis dengan noktah tipis.
Untuk BJTM, prediksi dividen saya adalah antara Rp 61-73 per lembar. Prediksi nya saya tempatkan sebagai noktah ke kuningan. Prediksi ini mewakili antara 60 – 73 % laba per saham.
Kalau mengikuti tahun ini, tahun 2020, recording date akan ada di sekitar awal Mei 2021, dan dividen akan dibagikan sekitar pertengahan Mei 2021.
Kemudian BFIN, antara Rp 32 – 39 per saham, yang juga mewakili prosentase antara 56 – 69 % laba.
Kalau mengikuti tahun ini, tahun 2020, recording date akan ada di sekitar awal Juli 2021, dan dividen akan dibagikan sekitar akhir Juli 2021.
Dan terakhir SDRA, yang saya prediksi membagikan dividen antara Rp 12-16 per saham. Ini mewakili 15-21 % laba perusahaan.
Kalau mengikuti tahun ini, tahun 2020, recording date dan pembagian dividen akan ada di sekitar pertengahan Mei 2021. Tahun ini keduanya hanya terpaut 5 hari.
Sekian posting kali ini, seberapa akurat prediksi saya diatas, kita akan cek lagi setelah ada pengumuman dari masing-masing perusahaan. Akhir kata semoga apa yang saya sampaikan disini bisa bermanfaat.. Terima kasih banyak sudah membaca, ikutin terus perjalanan saya untuk belajar investasi, ya. Sampai ketemu di posting selanjutnya.
Halo semuanya, jumpa lagi dengan saya Ratih, di Mommy Belluga Investing. Kali ini saya akan melakukan bagi portfolio saya. Tujuannya: Sebagai dokumentasi perjalanan saya berinvestasi Agar, mengumpulkan saran2 dan tips-tips dari master-master investor di kebetulan membaca blog ini. Ini saya jujur2an, saya berharap semoga nanti portfolio ini terus berkembang. Versi video dari blog ini, "Bedah Portfolio Saham 1 (Bonus Perbandingan dengan Reksadana Index)" bisa diakses di YouTube: https://youtu.be/hUN85QmkF3A Portfolio Jadi, singkat cerita, di atas ini penampakan portfolio saya, sampai dengan 19 November 2020, yaitu saat blog ini disiapkan. Portfolio vs Biaya Saya plot di grafik di bawah: Garis merah dan tebal itu adalah portfolio saya Garis biru adalah biaya yang saya keluarkan. Jadi kalo portfolio saya diatas garis biru, berarti saya masih untung, kalo dibawah, saya rugi. Kalo dilihat di awal-awal saya beli saham, nilai portfolio saya di bawah biaya. Tapi karena saya belinya,
Halo semuanya, kembali lagi bersama saya Ratih di Mommy Belluga Investing. Hari ini saya bahas beberapa saham di Bursa Efek Indonesia yang ada kata ”Astra” nya. Saham saham itu antara lain: Astra International (ASII), Astra Otoparts (AUTO), Astra Graphia (ASGR), Astra Agro Lestari (AALI) Dari analisa sederhana saya, saya ketemu: Keempat perusahaan ini tidak pernah merugi, di 10 tahun belakangan. 3 dari empat perusahaan ini, lumayan tahan krisis. Saat krisis, sepertinya pasar tetap melakukan pembelian kendaraan, akan tetapi menunda servis dan pembelian suku cadang. ASII sepertinya patut saya pertimbangkan untuk dibeli. Bagaimana saya bisa sampai ke kesimpulan ini, simak analisa saya lebih lanjut. Ohya, jangan lupa subscribe dan like ya, supaya saya lebih bersemangat lagi untuk membuat konten – konten seperti ini. Subscribe ke channel Telegram saya untuk info blog dan video ter-up to date: https://t.me/MommyBellugaInvesting Versi video dari blog ini bisa diakses di YouTube mela
Halo semuanya, jumpa lagi dengan saya Ratih, di Mommy Belluga Investing. Kali ini kita akan membahas, kenapa SRIL pelit dividen? Posting kali ini terinspirasi dari seri video 100 ribu saya sebelumnya, ini link-nya . Di posting itu saya ketemu walau laba SRIL cenderung terus meningkat, tapi dividen-nya segitu2 saja, malah cenderung makin kecil. Di posting kali ini saya telusuri dan plot angka – angka di laporan finansial SRIL dari tahun 2015 sampai dengan 2019 untuk menemukan, kenapa SRIL pelit dividen? Subscribe ke channel Telegram saya untuk info blog dan video ter-up to date: https://t.me/MommyBellugaInvesting Versi video dari blog ini bisa diakses di YouTube melalui link ini: https://youtu.be/jPSryA_8lUw Gambaran Umum SRIL adalah kode saham PT Sri Rejeki Isman Tbk atau lebih populer dikenal sebagai Sritex. Sritex bergerak di adalah perusahaan tekstil dari hulu ke hilir. Lini usahanya mulai dari Pemintalan (Spinning), Penenunan (Weaving), Finishing, dan Garment. Perusahaan ini
Comments
Post a Comment